Selepas kami tiba di Cahaya Aksara. seorang lelaki berusia 60 tahunan, panggil saja Abah dengan topi khas yang melekat di kepalanya sedang menaiki pohon untuk membersihkan batang kayu yang daunnya kian rimbun. Kami pun bahu membahu membersihkan area Cahaya Aksara, di mulai Laki-laki nya yang membuang sisa batang kayu dan perempuan nya yang membersihkan Ruang Riung. Eh, tambah lagi karena buku- buku juga belum selesai di rapihkan yang berada di ruangan depan Rumah Mang Munawir Syahidi (CEO Cahaya Aksara) sebut saja ruangan dengan segudang ilmu. perpustakaan kecil itu menjadi icon Cahaya Aksara yang bergerak di dunia literasi. Kembali lagi dan perempuan yang membersihkan ruang Riung juga perpustakaan.
Baca selengkapnya